KESALAHAN PENGUNAAN BAHASA INDONESIA

Analisis gambar yang menunjukkan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia 
(Sumber dari google)
1. 

Kesalahan berbahasa di sebuah tempat wisata di Jakarta. Kata di tangan yang seharusnya dipisah malah ditulis ditangan.

2. 

Kesalahan berbahasa di sebuah tempat wisata di Jakarta. Kata didenda yang seharusnya disambung malah ditulis di denda.

3. 

Kesalahan ini sangat sering terjadi baik di tempat umum, media, maupun internet. Banyak orang melakukan kesalahan dalam menempatkan "di" sebagai kata depan dan sebagai imbuhan. Kata "di" yang seharusnya ditulis sebagai imbuhan malah ditulis sebagai kata depan dan sebaliknya. Berikut contohnya :
Permasalahan itu di selesaikan dengan melakukan musyawarah dikantor kepala desa.
Kalimat di atas mengandung dua kesalahan sekaligus. Pertama, kata "di" pada "di selesaikan" dipisahkan, sementara pada "dikantor" malah digabung. Penulisan yang benar adalah sebagai berikut:
Permasalahan itu diselesaikan dengan melakukan musyawarah di kantor kepala desa.Agar tak bingung, ini penggunaan "di" yang benar : Patokan penulisan "di" sebenarnya sederhana saja. Bila "di" diikuti oleh kata kerja, maka gabungkanlah, misalnya "dikerjakan". Akan tetapi, bila diikuti oleh nama tempat, maka pisahkanlah, misalnya " di rumah".
Meskipun tidak sebanyak "di", "ke" juga sering dibalik penggunaannya sebagai kata depan dan imbuhan.

4. 

Kita cenderung menyebut tahun sebelum 2000 mengikuti cara orang berbahasa Inggris. Misalnya, tahun 1980 disebut "Sembilan Belas Delapan Puluh" ketimbang "Seribu Sembilan Ratus Delapan Puluh". Cara ini terjadi karena pengaruh bahasa Inggris yang menyebut angka tahun per 2 angka ketimbang menyebutnya seperti angka biasa dengan alasan kemudahan. Misalnya tahun 1959 dalam bahasa Inggris adalah "Nineteen Fifty Nine". Jika menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

5. 
Kita seringkali mengucapkan kata "menetralisir", "mengkoordinir", dan sebangsanya. Dalam bahasa Indonesia, tidak ada akhiran "-ir" seperti itu. Yang adalah hanyalah akhiran "-isasi" yang merupakan serapan dari bahasa Inggris. Jadi, penulisan kedua kata di atas yang benar adalah "menetralisasi" dan "mengoordinasikan".

6. 

Tanda Koma Sebelum "dan"

Jika kita menuliskan minimal 3 hal yang tergolong sama misalnya dalam kalimat ini :
Perundingan tersebut diikuti oleh perwakilan dari Amerika Serikat,Jerman dan Cina.
Kita seringkali langsung memberi spasi sebelum kata "dan", padahal seharusnya kita menuliskan tanda koma terlebih dahulu dan setiap kali memberi tanda baca berilah jeda 1 spasi terlebih dahulu sehingga kalimat di atas seharusnya menjadi seperti ini :
Perundingan tersebut diikuti oleh perwakilan dari Amerika Serikat, Jerman, dan Cina.
Hal ini juga berlaku untuk kata "atau".

7. 
Peluruhan Kata Saat Diberi Imbuhan

Pada kondisi tertentu, kadang huruf pertama sebuah kata harus diluruhkan jika akan diberi imbuhan tertentu. Banyak orang sering melakukan kesalahan dalam melakukan hal ini seperti berikut :
Mensapu
Mensukseskan
Mencontek
Merubah

Penulisan yang benar untuk kata-kata di atas adalah :
Menyapu
Menyukseskan
Menyontek
Mengubah

8. 
Penggunaan Kata-kata yang Tidak Baku

Kita hampir setiap saat melakukan hal ini. Memakai kata yang tidak baku ketimbang baku dalam menulis. Berikut contoh kata-kata yang tidak baku :
praktek, apotik, ijin, belom, antar negara, antri, Pebruari, Nopember, Jum'at, anda, anti korupsi, analisa, silahkan, masup, resiko, bis
Penulisan yang benar untuk kata-kata di atas berturut-turut adalah :
Praktik, apotek, izin, belum, antarnegara, antre, Februari, November, Jumat, Anda, antikorupsi, analisis, silakan, masuk, risiko, bus.

9. 
Penggunaan Angka Arab dan Angka Romawi


Dalam bahasa Indonesia, angka Arab (0, 1, 2, dan seterusnya) dapat digunakan untuk menuliskan jumlah maupun urutan. Namun angka Romawi ( I, V, X, L, dan seterusnya) hanya dapat digunakan untuk menuliskan urutan. Jadi, penggunaan yang benar dua jenis angka di atas adalah sebagai berikut :
Joko Widodo adalah Presiden Republik Indonesia ke-7.
Joko Widodo adalah Presiden Republik Indonesia VII.
Penduduk Indonesia pada tahun 2014 telah melampaui 250 juta jiwa.

10. 
Kesalahan pertama ada di sebuah toko. Tampak ada secarik kertas kuning menempel di tengah rak. Kertas tersebut berisi peringatan bahwa tempat itu berada dalam pengawasan, jadi jangan coba-coba mencuri atau melakukan kerusakan. Namun, ada yang lucu dan menyita perhatian. Pasalnya, penulisan CCTV dan securitymalah ditulis SISITV dan Securyty.

11. 
 Kalau yang satu ini kebangetan banget kesalahannya. Brosur yang ditempel di dinding ini pasti akan membuat dahi banyak orang mengernyit. Bagaimana bisa, brosur sebuah les bahasa Inggris tapi penulisan dalam bahasa Inggrisnya saja salah. Harusnya 'kan private bukan perivate. Yang mau kursus pasti bakal mikir dua kali kalau lihat iklannya saja ssperti ini.

12. 
 Makan di warteg satu ini bisa kita kebingungan, lho. Pasalnya di etalase makanan terdapat sebuah kertas bertuliskan "soap ayam kampoeng". Soap'kan artinya sabun mandi. Waduh, masa kita harus makan sabun mandi ayam kampung? Eh, mungkin maksudnya soup. Cuma salah penulisannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EJAAN BAHASA INDONESIA

TUGAS WARTAWAN DAN STANDAR WARTAWAN