KODE ETIK JURNALISTIK
1. Manfaat mempelajari materi kode etik jurnalistik
Jawab :
Diakui ataupun tidak, proses sosial dalam membuat susunan dari kode etik biasanya dapat menguraikan misi dan nilai-nilai yang dimiliki oleh keprofesian tertentu. Misalnya saja dalam hal ini seperti kode etik yang dimiliki seorang dokter akan berbeda dengan kode etik yang dimiliki seorang guru.
Namun pada hakekatnya kode etik sama-sama akan membantu para profesional agar terhindar dari permasalahan-permasalahan krusial yang bisa merugikan dirinya sendiri, citra profesinya, atau bahkan orang lain yang menggunakan jasa.
KODE ETIK
Kode etik hakikatnya berasal dari dua kata yakni “kode” yang memiliki arti sebagai kumpulan sandi, aturan atau undang-undang dan “etik atau etika” yang bermakna susunan moral, norma, dan ketentuan tata krama. Oleh karena itulah secara istilah kode etik berarti susunan norma, nilai, atau sistem peraturan tentang keprilakuan yang tertulis secara tegas dan harus dipatuhi serta diterima oleh anggota yang tergabung dalam himpunan keprofesian tertentu.
Kode etik yang dimiliki oleh setiap profesi mampu menjadi rambu untuk pemegang profesi agar tidak melakukan suatu pelanggaran. Setiap keprofesian yang memiliki kode etik harus menguraikan tidak hanya aturan tetapi juga konsekuensi yang dihasilkan dari pelanggaran kode etik. Penting untuk dipahami bahwa tidak semua pelanggaran terhadap kode etik harus diperlakukan sama.
Pengertian Kode Etik
Kode etik adalah serangkaian bentuk pedoman atau prinsip yang dirancang untuk membantu para profesional dalam melakukan bisnis maupun keprofesian lainnya yang mereka geluti agar tercipta tindakan kerja yang jujur dan dengan integritas sebagimana hal ini demi menunjang tercapianya visi dan misi yang akan menjadi goal di akhir kepengurusan atau bentuk perusahaan persekutuan.
Pengertian Kode Etik Menurut Para Ahli
Adapun definisi kode etik menurut para ahli, antara lain;
Sumaryono, Kode etik adalah keteraturan yang dibuat untuk meminimalisir adanya bentuk pelanggaran sehingga studinya sendiri berkenaan dengan kebenaran dan ketidak benaran berdasarkan kodrat manusia yang mafhumnya dinyatakan melalui kehendak manusia dalam bertingkah laku atau bertindak.
H. A. Mustafa, Arti kode etik adalah ilmu tertulis yang dibuat guna menyelidiki, mana yang baik dan yang buruk dengan melihat amal perbuatan manusia sejauh yang bisa diketahui oleh segenap akal pikiran manusia
Pinsip Kode Etik
Ada beberapa prinsip yang harus dicerminkan dalam setiap susunan kode etik, antara lain:
1. Prinsip standar teknis, Dalam hal ini anggota profesi harus melaksanakan jasa profesional yang relevan dengan bidang profesinya.
2. Prinsip kompetensi, Melayani klien dengan hati-hati, tekun, dan kompeten berdasarkan perkembangan keilmuan yang ditekuni, legislasi dan teknik yang paling sesuai.
3. Prinsip tanggung jawab profesi, Setiap anggota profesi mampu memberikan alasan dan bertanggung jawab atas setiap tindakan yang mereka lakukan dalam pekerjaannya.
4. Prinsip kepentingan publik, Setiap tindakan yang dilakukan harus berdasarkan kepentingan dan kebutuhan publik. Maka dalam setiap pengambilan keputusan seorang profesional harus mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak.
5. Prinsip integritas, Anggota profesi harus menjujung nilai tanggung jawab dan integritas tinggi, sehingga publik akan meningkatkan kepercayaan terhadap jasa profesional tersebut.
6. Prinsip obyektivitas, Seorang profesional harus menjaga obyektivitas dan bebas daru kepentingan lainnya. Tidak ada kepentingan yang lebih jutama dibanding dengan kepentingan publik.
Prinsip kerahasiaan, Seorang profesional wajib menghormati dan menjaga kerahasiaan klien maupun informasi lainnya yang diperoleh selama melaksanakan jasa profesionalnya.
7. Prinsip perilaku profesional, Seorang profesional harus berperilaku konsisten dengan reputasinya sebagai seorang profesional tertentu dan menjauhi tindakan yang dapat mempermalukan profesi yang diembannya.
Untuk memastikan bahwa tujuan dan prinsip-prinsip kode etik dipatuhi, beberapa perusahaan biasanya menunjuk petugas khusus untuk mengawasi penerapan kode etik tersebut. Individu ini bertugas memperbarui informasi tentang perubahan kode peraturan dan memantau sejauh apa kode etik tersebut dipatuhi.
Selain itu penerapan kode etik yang tepat di tempat kerja mana pun sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan atau profesi tertentu. Sayangnya, perusahaan atau suatu organisasi terkadang gagal untuk menerapkan dan menjaga kode etik kepada seluruh anggotanya.
Untuk menghindari hal tersebut sada beberapa langkah yang bisa diterapkan, sebagai berikut:
Setiap atasan atau ketua harus melakukan pertemuan rutin dan menghabiskan waktu untuk membahas kode etik yang telah dibuat.
Atasan juga bisa meminta tanggapan dari para anggotanya terkait subtansi dari kode etik.
Setiap atasan harus mempermudah karyawan untuk mencari bimbingan ketika mereka membutuhkan bantuan untuk membuat keputusan. Karyawan mungkin tidak selalu yakin dalam membuat keputusan yang baik sesuai kode etik. Karena itu, tanggung jawab atasan untuk menyediakan sumber daya yang bisa membimbing mereka secara khusus terkait hal tersebut.
Meniptakan suasana di mana karyawan dapat mempercayai pengawas mereka dan tahu bahwa mereka dapat melaporkan pelanggar kebijakan etika. Pengawas harus menjaga karyawan yang melaporkan pelanggar agar mereka jauh dari ancaman.
Tujuan Kode Etik
Setiap profesi sepatutnya mempunyai kode etik yang bisa menjadi pedoman dalam menentukan, mempertahankan, dan meningkatkan standar keprofesionalan. Dengan adanya kode etik, orang tidak akan sewenang-wenang berbuat semau hatinya.
Artikel ini akan merumuskan beberapa poin tentang tujuan kode etik yang diambil dari berbagai literatur, sebagai berikut:
Sebagai alat evaluasi
Kode etik berisi tentang standar perilaku bagi karyawan, vendor, dan anggota yang mengemban suatu profesi tertentu. Kerangka kerja kode etik ini mendefinisikan tindakan yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam berbagai situasi dengan maksud menjaga integritas dan kepatuhan hukum organisasi.
Kode etik dapat menjadi pedoman bagi calon karyawan, anggota baru, vendor, bahkan calon mitra kerja untuk mempelajari kondisi dan citra perusahaan bagi mitra dan tenaga kerja mereka sehingga mereka bisa memutuskan apakah itu organisasi atau perusahaan yang bagus untuk dikutsertakan dalam kooptasi atau kerjasama.
Masyarakat dan pengamat industri seperti serikat pekerja dapat menilai komitmen organisasi terhadap isu-isu yang menyangkut mereka dengan meninjau poin-poin kode etik tentang isu-isu tersebut. Investor dan karyawan dapat mengevaluasi pengambilan keputusan dan nilai-nilai manajemen dengan membandingkan tindakan mereka dengan kode etik yang mereka punya
2. Motivasi saya mempelajari ini adalah untuk menjadi seorang wartawan (jurnalis) yang bertanggung jawab dan amanah dalam membuat berita sesuai dengan kode etik jurnalistik.
3. Kegunaan mempelajari kode etik jurnalistik adalah untuk memahami kode ketik jurnalistik secara benar,sebagai landasan moral seorang wartawan agar selalu bertanggung jawab pada profesinya.
4.kerugian jika tidak mempelajari kode etik jurnalistik adalah kita tidak dapat memahami bagaimana cara membuat berita yang sesuai dengan kode etik jurnalistik,dan jika kita tidak memahami apa itu kode etik wartawan akan membuat berita seenaknya tanpa melakukan investigasi atau penelitian terlebih dahulu.
Kerennn
BalasHapusKerennn
BalasHapusWahhh keren
BalasHapusMantap
BalasHapusBagusss sangat menambah pengetahuan
BalasHapusBaguss nii
BalasHapusSangat mudah dipahami
BalasHapusBagus,sangat bermanfaat
BalasHapusSangat bagus sekali
BalasHapusSangat bermanfaat dan menambah pengetahuan saya 👍
BalasHapusTetap Semangat untuk tetap memberikan ilmu yang baik 💪
Semoga ilmu nya berguna dan memudahkan dalam mengerjakan tugas bagi semua orang 🤲
Semangat trs ya
BalasHapusMantap👍🏻
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus